Senin, 21 Maret 2011

Patung Dewi Kwan Im di Pematang Siantar



Pematang Siantar adalah sebuah kota yang berjarak 128km ke arah barat daya Medan. Sebuah kota yang elok dan asri, mengingatkan saya pada Bandung jika saya menganggap Medan adalah Jakarta tentunya. Bagaimana tidak asri, udaranya cukup sejuk walau siang hari matahari bersinar terik. Ada banyak hal yang bisa kita temui di Siantar, pertama tentu saja becak bermotor. Becak bermotor mungkin bukan pemandangan aneh di Sumatra bagian Utara, namun yang membuatnya berbeda di Siantar adalah motor yang digunakan adalah motor perang merk BSA yang berasal dari jaman penjajahan dulu. Sayang saya tidak sempat memindahkan foto yang keburu dibawa teman kembali ke Jakrta.

Tapi motor BSA bukanlah topik utama bahasan saya kali ini, namun patung Dewi Kwan Im yang terletak tidak jauh dari RSUD Djasamen Sargih. Tidak jelas bagaimana sejarah patung ini berdiri, namun setahu saya memang terdapat sebuah wihara di dalam komplek patung itu berdiri. Penduduk Siantar tidak sepenuhnya orang-orang keturunan Cina, komposisinya sama seperti layaknya di Jakarta atau kota-kota manapun di Indonesia, namun tidak ada yang mempermasalahkan keberadaan patung tersebut. Hal yang menunjukkan bahwa toleransi masih ada di bagian negeri tercinta ini. Patung ini pun segera menjadi salah satu daya tarik kota Pematang Siantar.(deha)

N.B. Kalau tidak salah, di Manado atau di Tomohon pun ada juga sebuah patung raksasa yang menjadi simbol kota, yakni patung Yesus Memberkati.

Tidak ada komentar: